Jumat, 06 Mei 2011

kemajuan Kereta untuk perkembangan perekonomi

assallamuallaikum wr wb
udah lama saya tidak post blog, kali ini saya akan memposting tentang perekeretan (KRL JABODETABEK) terutama yang di rute jakarta-bogor, karena saya pribadi sangat mengandalkan kereta untuk pergi dan pulang kuliah.
seperti biasa kereta dari arah bogor menuju jakarta pada jam - jam jalan kerja (sekitar 7 pagi) sangat penuh sesak bahkan sampai ada yang naik ke atap, di benak saya terlintas (untung saya arah jakarta ke bogor ) hehe
kira kira gambarnya seperti ini :



ada yang dipinggir pintu,diatas atap kereta, di sambungan,daln semua celah!

otak saya bertanya pada diri sendiri
1. apa motivasi mereka sampai membahayakan diri ?
2. siapa yang salah ?

lalu sayapun mencoba menjawab dan menguraikan

1. apa motivasi mereka sampai membahayakan diri ?

saya jadi ingat dengan ibu dan ayah saya saat kami tinggal di tenjo (daerah tigaraksa,tanggerang)disana ubu dan ayah pergi dan pulang kerja dengan menaiki kereta namun dahulu disana hanya ada 1 rel saja dalam arti lain kereta arah datang dan arah pergi bergantian
karena faktor itulah pasti saat berangkat atau pulang bekerja sangat penuh sesak, ibu pernah bercerita ibu pernah di pintu hanya dengan 1 kaki dan 3 jari!
lalu saya bandingkan dengan kereta tadi (bogor-jakarta) ku pikir motivasi mereka adalah "mencari nafkah untuk keluarga mereka" itu yang paling rasional
karena waktu masuk kerja dan kereta itu jalan terlebih dahulu jadi mereka menaiki kereta itu tanpa mengenal sesak atau tidak begitu juga dengan mahasiswa yang mengincar agar tidak telat, jadi ini sangat mempengaruhi perekonomian

2. siapa yang salah?
secara tidak langsung mungkin kita berfikir mereka (penumpang extreem) yang salah, namun setelah melihat motivasi mereka, mungkin kita akan menyalahkan kurangnya kereta, jadi tak ada yang salah, ini semua akibat kondisi

nah dari 2 pertanyaan simple itu saya memikirkan

apa PT.KAI akan menambah kereta ? lalu di benak saya tak segampang itu PT.KAI menambah kereta, penambahan dalam kereta membutuhkan uang
saya pernah naik kereta ekonomi (harga tiket 1500) biasanya di kereta ini tanpa ada tukang karcis , tapi suatu hari saya naik kereta itu dan betapa terkejut saya ada orang yang memiriksa karcis, saya melihat dari ujung ke ujung gerbong yang saya tumpangi, ternyata hanya beberapa orang yang membeli karcis
adalagi saat saya naik express,disitu ada orang tiduran di kursi panjang, dan saya bangunkan dia, namun dia marah - marah, saat di periksa tiketnya dia tidak punya, saya kesal, saya yang punya tiket saja tidak berlaga memiliki kereta seperti dia
so dengan fakta - fakta diatas membuktikan bahwa sebagian dari kita masih tidak mengerti kewajiban, padahal kemajuan kereta adalah dari diri kita (penumpang KA) lalu pernahkah kita berfikir jika ayah kita yang menjadi peggawai KA dan gaji mereka di dapat dari tiket, lalu penumpang tidak bayar, apakah gaji ayah kita yang pegawai KA tadi dapat gaji ?

ok itu permasalahan pertama "kesadaran membeli tiket"

sekarang kita merujuk pada permasalahan PT.KAI yaitu kurangnya jumlah kereta dan beberapa penginformasian yang salah
kuragnya kereta api mengakibatkan terkadang jarak antara kereta yang satu dan yang lain sangat lama,pernah saya menunggu hampir 30 menit, bayangkan jika seperti itu terus, maka akan terjadi penumpukan di stasiun dan juga saat kereta, belum lagi penaikan jumlah kriminal seperti copet saat berdesak - desakan belum lagi kerugian ekonomi, ekonomi akan terhambat,misal kita lihat dari sudut pandang pegawai, misal kereta mendapat keterlambatan 10-15 menit, dan kita harus menunggu,saat kereta datang ternyata penuh sesak, sesampainya di kantor sang pegawaipun kelelahan dan "stress kecil" karena segala sesuatu itu berawal dari kesenangan, karena strees kecil ini merekapun tidak maximal dalam bekerja dan lebih lelah, belum lagi adanya kesalahan informasi di stasiun, seperti seharusnya yang terlebih dahulu datang adalah ac namun penjaga tiket berkata ekonomi, itu sudah cukup membuat penumpang sebal

dari berbagai pemikiran ini saya mendapatkan kesimpulan

" jika PT.KAI menambahkan jumlah kereta dan fasilitas kereta maka perekonomian akan berjalan lebih lancar , adapun penambahan ini akan lebih cepat dilakukan jika kita para pengguna jasa membayar kewajiban kita yaitu membayar tiket"


kita adalah bangsa besar dan bangsa tidak menyalahkan namun memikirkan jalan keluar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar