Jumat, 04 Desember 2009

tugas 2 dan 3

Tugas 2

Pemuda merupakan generasi muda untuk meneruskan perjuangan suatu negara. Pemuda adalah tokoh utama dalam penerusan hidup dan masa depan suatu negara. Keberhasilan suatu bangsa dan negara juga terletak pada pemuda karena secara tidak langsung pemuda adalah generasi penerus bangsa. Keberhasilan suatu bangsa dapat terwujud tergantung pada tingkah laku, pola fikir, kreativitas, dan semangat pemuda itu sendiri. Pemuda memerlukan bimbingan ke arah yang lebih baik. Pengaruh besar terbentuknya suatu karakter yang ada pada diri setiap pemuda adalah lingkungan keluarga, sekolah , maupun masyarakat sekitar.

Tipe-tipe pemuda :

Pemuda pembangkit merupakan pemuda yang memiliki semangat untuk mengubah nasib bangsa dan negara ke arah yang lebih baik. Pada umumnya mereka senang mencari kegiatan positif, mampu bersosialisasi dengan baik dan membuat masyarakat senang akan kehadirannya. Tipe pemuda ini adalah ciri yang di harapkan suatu bangsa dan Negara serta masyarakat

Pemuda nakal merupakan pemuda yang tidak memiliki semangat untuk mengubah kehidupan bangsa ke arah yang lebih baik. Pada umumnya mereka justru senang mencari kegiatan negatif seperti memakai narkoba, minum-minuman keras, merokok, dan tidak memiliki semangat belajar dan hanya untuk bersenang – senang. Tipe pemuda seperti ini justru malah membuat masyarakat menjadi resah akan nasib anak pemuda. Dan hal itu merupakan parasit bagi setiap negara dan lama kelamaan akan menjadikan negara hancur.

Pemuda radikal merupakan pemuda yang sangat berkeinginan besar untuk melakukan perubahan besar dalam berkehidupan bangsa dan negara dengan cara radikal. Justru tipe pemuda seperti ini yang dapat menghancurkan dan mencoreng nama baik bangsa dan negara yang kita cintai ini.

Jika melihat diri saya pribadi, saya ingin menjadi tipe pemuda pembangkit. Meskipun saya belum sepenuhnya menjadi pemuda pembangkit namun saya akan terus berusaha untuk membawa bangsa dan negara ini maju ke arah yang lebih baik. Pemuda pengbangkit harus tetap semangat dan terus maju tanpa menghilangkan adat kepribadian kita meskipun ada banyak gangguan dan halangan yang akan di temui. Dan saya berusaha untuk menghindari tipe – tipe pemuda yang merugikan bangsa dan negara

Tugas 3

1. Ilmu Pengetahuan

Ilmu bisa berarti proses memperoleh pengetahuan, atau pengetahuan terorganisasi yang diperoleh lewat proses tersebut. Proses keilmuan adalah cara memperoleh pengetahuan secara sistematis tentang suatu sistem. Perolehan sistematis ini umumnya berupa metode ilmiah, dan sistem tersebut umumnya adalah alam semesta. Dalam pengertian ini, ilmu sering disebut sebagai sains dan Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan inderawi. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan indera atau akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut

Menurut kalangan ilmuan bahwa ilmu tersusun dari pengetahuan yang secara teratur, yang diperoleh dengan pangkal tumpuan (objek) tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, empiris, umum dan akumulatif. Terdapat beberapa definisi tentang Ilmu Pengetahuan diantaranya adalah

· Aristoteles bahwa pengetahuan merupakan pengetahuan yang dapat diinderai dan dapat merangsang budi.

· Decartes pengetahuan merupakan serba budi.

· Bacon dan David Home pengetahuan sebagai pengalaman indra dan batin.

· Immanuel Kant pengetahuan merupakan persatuan antara budi dan pengalaman.

· Teori Phyroo mengatakan bahwa tidak ada kepastian dalam pengetahuan.

Ada banyaknya definis Ilmu Pengetahuan diperoleh sumber-sumber pengetahuan berupa ide, kenyataan, kegiatan akal-budi, pengalaman, sintesis budi, atau meragukan karena tak adanya sarana untuk mencapai pengetahuan yang pasti.

2. Terdapat 4 hal sikap yang ilmiah yaitu, :

· Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga mencapai pengetahuan ilmiah yang objektif.

· Selektif, artinya mengadakan pilihan terhadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta atau gejala, supaya mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada.

· Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap alat indera dan budi yang digunakan untuk mencapai ilmu.

· Merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori atau aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk dapat dibuktikan kembali.

3. Teknologi adalah satu ciri yang mendefinisikan hakikat manusia yaitu bagian dari sejarahnya meliputi keseluruhan sejarah. Teknologi, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) berkaitan erat dengan sains (science) dan perekayasaan (engineering). Dengan kata lain, teknologi mengandung dua dimensi, yaitu science dan engineering yang saling berkaitan satu sama lainnya. Sains mengacu pada pemahaman kita tentang dunia nyata sekitar kita, artinya mengenai ciri-ciri dasar pada dimensi ruang, tentang materi dan energi dalam interaksinya satu terhadap lainnya.

4. Ciri-ciri fenomena teknik pada masyarakat, yaitu :

· Rasional, artinya tindakan spontak oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional.

· Artifisialitas, artinya selalu membuat perbuatan yang tidak alamiah.

· Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian pula dengan teknik mampu mengelimkinasikan kgiatan non-teknis menjadi kegiatan teknis.

· Teknis berkembang pada suatu kebudayaan.

· Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergabung.

· Universalisme, artinya tidak melampaui batas-batas kebudayaan dan ideology, bahkan dapat menguasai kebudayaan.

· Otonomi, artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.

5. Ilmu pengetahuan, teknologi dan nilai

Ilmu pengetahuan dan teknologi sering dikait-kaitkan dengan nilai atua moral, hal ini berkaitan dengan kebijaksanaan seseorang dalam menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut. Nilai sendiri merupakan kumpulan sikap perasaan ataupun anggapan terhadap suatu hal mengenai baik buruk, benar salah,patut tidak patut, mulia hina,maupun penting ataupun tidak penting.

Dalam kenyataannya orang dapat saja mengembangkan perasaannya sendiri yang mungkin saja nerbeda dengan perasaan orang lain atau sebagian besar warga masyarakat, kenyataan ini melahirkan adanya nilai individual, yakni nilai-nilai yang dianut oleh individu sebagai orang-perorang yang mingkin saja selaras dengan nilai-nilai yang dianut oleh orang lain, tetapi dapat pula berbeda atau bahkan bertentangan.

Ada 2 pemikiran, yang satu menyatakan ilmu bebas dari nilai dan yang lainya menyatakan ilmu tidak bebas dari nilai. Ilmu pengatahuan pada dasarnya terdiri dari 3 komponen penyangga yaitu :

1. Ontologism atau biasa disebut ruang lingkup yang menjadi objek penelaahan. Kegiatannya adalah menafsirkan hikayat realitas yang ada, ilmu harus bebas dari nilai-nilai yang sifatnya dogmatic. Contoh Galileo menolak dogma agama tentang matahari berputar mengelilingi bumi karena pada dasarnya berdasarkan fakta yang ditemukan coperniccus ternyata bumilah yang mengelilingi matahari.

2. Komponen aksiologis yaitu azas menggunakan ilmu pengetahuan hal ini berkaitan dengan moral atau nilai pada saat proses pencarian kebaenaran dengan jujur tanpa mendahulukan kepentingan kekuatan argumentasi pribadi.

3. Komponen ontilogis, komponen ini artinya lebih lekat dengan nilai dan moral karena berhubungan dengan bagaimana ilmu harus dimanfaatkan demi kemaslahattan manusia atau digunakan untuk meningkatkan taraf hidup manusia dengan mengutamakan martabat manusia dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Hal-hal tersebut memperlihatkan bawha ilmu tidak bebas dari nilai.

Sedangkan kaitan ilmu dan teknologi yaitu apapun arah dan kepada siapa diterapkan teknologi bergantung dari siapa yang memilikinya atau siapa penguasa teknologi tersebut dan nilai moral yang dimilikinya.

6. Kemiskinan memiliki beberapa definisi:

· “Kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok, seperti pangan, pakaian, tempat berteduh, dll.”

· “Ketidak mampuan untuk memperoleh standar hidup yang minimal…”

· “Suatu keadaan melarat dan ketidakberuntungan, suatu keadaan minus..”

· “Minimnya pendapatan dan harta, kelemahan fisik, isolasi, kerapuhan, dan ketidakberdayaan.”

7. Ciri-ciri manusia yang hidup dibawah garis kemiskinan yaitu :

· Tidak memiliki factor produksi sendiri seperti tanah, modal, keterampilan, dsb.

· Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperolh tanah garapan atau modal usaha.

· Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai tamat sekolah dasar karena harus membantu orang tua mecari tambahan penghasilan.

· Kebanyakan tinggal didesa sebagai pekerja bebas (slf employed) berusaha apa saja.

· Banyak yang hidup dikota berusia muda, dan tidak mempunyai keterampilan.

8. Fungsi kemiskinan yaitu :

· Fungsi ekonomi : Penyediaan tenaga untuk pekerjaan tertentu, menimbulkan dana social, membuka lapangan kerja baru dan memanfaatkan barang bekas (masyarakat pemulung).

· Fungsi cultural : Menimbulkan altrunisme (kebaikan spontan) dan perasaan, sumber imajinasi kesulitan hidup bagi si kaya, sebagai ukuran kemajuan bagi kelas lain dan merangsang munculnya badan amal.

· Fungsi social : Sumber inspirasi kebijaksanaan teknokrat dan sumber inspirasi sastrawan dan memperkaya budaya saling mengayomi antar sesame manusia.

· Fungsi politik : Berfungsi sebagai kelompok gelisah atau masyarakat marginal untuk musuh bersaing bagi kelompok lain.

Selengkapnya...